Selamat Datang Di Web Blog SDN Karet Tengsin 13 Pagi Jakarta Pusat

Sabtu, 22 Maret 2008

Mendiknas Ketua E-9

Denpasar, Senin (10 Maret 2008) — Selaku tuan rumah, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo menjadi Ketua pertemuan menteri–menteri pendidikan sembilan negara berpenduduk besar (E-9 Ministerial Review Meeting on Education for All). Pertemuan E-9 berikutnya akan diadakan pada 2010.

Ketua pertemuan E-9 sebelumnya di Monterrey, Meksiko pada 13-15 Februari 2006 adalah Menteri Pendidikan Meksiko Reyes Tamez Guerra. Pertemuan E-9 di Nusa Dua, Denpasar, Bali, berlangsung pada 10 hingga 12 Maret 2008. Mendiknas langsung memimpin diskusi yang membahas pengalaman masing-masing anggota dalam peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi guru.

Dalam sambutan singkatnya, Bambang mengingatkan tiga isu pertemuan E9 ketujuh di Bali. Pertama, menemukan cara terbaik untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan guru. Kedua, meningkatkan peran UNESCO dan kerjasama Selatan-Selatan dalam pelatihan guru dan isu potensial lainnya.

Ketiga, tim ahli dari masing-masing negara berbagi pengalaman dalam kebijakan yang menjadikan guru sebagai profesi yang menarik. "Penting memikirkan pelatihan dan pengembangan karier bagi guru. Selain itu, perlu diperhatikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi," kata Bambang.

Sebelumnya, mengawali agenda pertemuan antardelegasi, Aridjis Homero, Duta Besar Meksiko untuk UNESCO mengatakan, pada pertemuan E9 keenam di Meksiko telah merumuskan Deklarasi Monterrey. Pada deklarasi tersebut para menteri berkomitmen untuk mempercepat pencapaian tujuan EFA (Education for All). "Hal ini diupayakan dengan mempererat kerjasama Selatan-Selatan dengan negara-negara anggota E9 dan negara berkembang lainnya."

Aridjis mengatakan, pertemuan E-9 berada pada momen yang krusial. Saat ini, kata dia, telah mencapai separuh jalan untuk mencapai tujuan EFA. Peranan negara-negara anggota E-9 sangat berpengaruh ke seluruh dunia. "Di bawah kepemimpinan Indonesia, kita akan menemukan hal-hal yang inovatif untuk mencapai tantangan mendasar yaitu pendidikan untuk semua," katanya.***

Sumber: Pers Depdiknas

Tidak ada komentar: